I. Pendahuluan
a. Latarbelakang
Kepolisian Negara Republik Indonesia berdasarkan undang undang No. 2 tahun 2002 pasal 13 mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melakukan perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat, selain itu tugas yang diberikan adalah menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta melakukan penegakan hukum. Tugas yang sangat berat mengingat bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama maupun ras yang tersebar dari sabang sampai merauke.
Beragamnya bangsa Indonesia selain mempunyai dampak positif juga banyak menyimpan dampak negatif berupa potensi konflik dimasyarakat. Konflik dapat terjadi dimana saja dan kapan saja di Indonesia. Harus ditemukan cara untuk menyelesaikan konflik atau merubah konflik menjadi sesuatu yang baik dan berguna bagi masyarakat. Sebagai Polisi ketika terjadi konflik mau tidak mau harus terlibat, karena apabila konflik dibiarkan akan mengganngu kamtibmas yang merupakan salah satu tugas dari Polri.
Konflik tidaklah seperti yang masyarakat bayangkan, konflik tidak hanya dapat menghancurkan masyarakat, tetapi konflik juga dapat membangun masyarakat. Dengan adanya konflik dapat menyadarkan masyarakat bahwa dalam kehidupan masyarakat banyak masalah yang harus diselesaikan dengan melakukan perubahan perubahan, memperbaiki solusi, menumbuhkan semangat serta menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap kehidupan yang ada disekitarnya. Konflik akan bermanfaat apabila masyarakat dapat mengelola konflik yang sedang terjadi. Pengelolaan konflik dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain: pencegahan konflik, penyelesaian konflik, pengelolaan konflik, resolusi konflik, transpormasi konflik.
Mengapa konflik harus ada dimasyarakat? Konflik harus ada dan terjadi dimasyarakat Karena apabila tidak ada konflik dapat kita bayangkan bagaimana masyarakat menjadi kerdil, kurang stimulus, kehidupan masyarakat mandek dan masyarakat tidak akan mampu beradaptasi dengan situasi dan keadaan yang berubah tiba tiba dimasyarakat. Dalam penulisan ini akan membahas tentang berbagai permasalahan yang berkaitan dengan konflik yang terjadi, dengan adanya tulisan ini diharapkan mahasiswa akan lebih memahami tentang bagaimana teori teori yang berkaitan dengan konflik, dan bagaimana mengatasi konflik yang ada dimasyarakat berdasarkan teori teori konflik yang telah ada.
b. Permasalahan
Dalam permasalahan yang akan dibahas adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan konflik yang ada dimasyarakat. Permasalahan yang ada dimasyarakat antara lain:
· Apa perbedaan dan persamaan teori konflik berdasarkan periodesasi konflik?
· Bagaimana peran resolusi konflik dalam mereduksi berbagai potensi konflik dikaitkan dengan peran komunikasi dengan konsepsi mitigasi dalam resolusi konflik?
· Bagaimana peran media dalam menyelesaikan konflik?
· Teori mana yang sesuai dengan kondisi konflik dimana tanah milik masyarakat diambil oleh negara, dan bagaimana mencari solusi pemecahannya?
II. Pembahasan
Berkaitan dengan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan konflik yang terjadi dimasyarakat, penulis akan mencoba membahas permasalahan tersebut sesuai dengan teori yang ada:
a. Perbedaan dan persamaan teori yang berdasarkan periodesasi konflik
Konflik yang ada dimsayarakat menurut para ahli dapat dibagi menjadi 3 aliran berdasarkan periodesasi waktu, ketiga teori tersebut antara lain:
1. Aliran tradisional
Dalam aliran tradisional membahas tentang konflik sebagai suatu peristiwa yang merugikan, karena dalam konflik diindikasikan terdapat permasalahan oleh karena itu konflik harus dihindari.
2. Aliran positif
Dalam aliran positif membahas bahwa konflik merupakan kejadian yang alamiah terjadi dikehidupan bermasyarakat dan bukan merupakan sesuatu yang menggangu, tidak perlu dihindari, justru konflik merupakan sesuatu yang penting untuk membangun kebersamaan.
3. Aliran moderat
Dalam aliran moderat membahas bahwa konflik sebagai kekuatan yang diperlukan untuk menciptakan pembatas sehingga muncul sesuatu yang baru dimasyarakat.
Berkaitan ketiga teori diatas dapat dijelaskan apa perbedaan maupun persamaan dari teori teori tersebut:
- Persamaan
Bahwa dari ketiga teori diatas sama sama membahas tentang dalam suatu relasi/ hubungan pastilah akan melahirkan suatu konflik yang mana konflik merupkan hal yang wajar dan alami dikehidupan bermasyarakat.
- Perbedaan
Perbedaan dari ketiga teori diatas dapat dijelaskan bahwa:
1) Aliran tradisional
Memandang bahwa konflik yang terjadi merupakan peristiwa yang merugikan dalam kehidupan bermasyarakat dan harus dihindari.
2) Aliran positif
Memandang bahwa konflik merupakan suatu kejadian yang alami dimasyarakat dan tidak perlu dihindari.
3) Aliran moderat
Memandang bahwa konflik merupakan sesuatu yang perlu terjadi dimasyarakat, karena dengan adanya konflik maka masyarakat akan berkembang lebih maju.
b. Bagaimana peran resolusi konflik dalam mereduksi berbagai potensi konflik dikaitkan dengan peran komunikasi dengan konsepsi mitigasi dalam resolusi konflik
Konflik terjadi karena ada perbedaan ciri yang dibawa oleh individu dalam interaksi yang terjadi dimsyarakat, perbedaan tersebut antara lain: perbedaan ciri ciri fisik, adat istiadat, keyakinan dan lain lain. Itu semua merupakan hal yang wajar dalam kehidupan sehari hari dimasyarakat, karena tidak mungkin ada masyarakat yang sama didunia ini. Konflik hanya bisa hilang dengan hilangnya peradapan kehidupan masyarakat. konflik sangat bertentangan dengan integrasi, konflik dan integrasi berjalan bersamaan dimasyarakat walau beda cara penerapannya. Konflik yang terkontrol dapat menyebabkan integrasi sedangkan integrasi yang keluar jalur akan menyebabkan konflik dimasyarakat. Konflik dapat dirubah menjadi sesuatu yang positif tetapi dalam perubahan tersebut membutuhkan waktu yang sangat lama. Sehingga untuk merubah konflik agar menjadi sesuatu yang positif dapat dilakukan dengan cara resolusi konflik. Resolusi konflik dapat dilakukan dengan cara:
- Oleh diri sendiri
Dapat dilakukan dengan denial dan self-help
- Dengan orang lain
Dapat dilakukan dnegan negosiasi dan mediasi
- Maupun oleh orang lain.
Dapat dilakukan dengan abritasi dan litigasi.
Tanpa adanya komunikasi yang baik antara kedua belah pihak yang sedang berkonflik mustahil cara cara diatas dapat terlaksana dengan baik. Komunikasi dapat mempersatukan kedua kelompok yang sedang berkonflik. Dengan adanya komunikasi maka permasalahan dalam konflik dapat ditekan, inilah bagaimana peran komunikasi dalam upaya mitigasi resolusi konflik.
c. Peran media dalam menyelesaikan konflik
Media selain bertugas untuk mengontrol kehidupan yang ada di dalam masyarakat juga berfungs untuk mengontrol apa yang dilakukan oleh pemerintah. Oleh karena itu media dapat dijadikan sebagai suatu alat kontrol terhadap konflik yang sedang terjadi didalam masyarakat. oleh karena itu kita sebagai perwira polisi harus dapat memanfaatkan media untuk menyelesaikan konflik yang terjadi dengan cara menyampaikan kepada media apa yang sebenarnya terjadi dan menyampaikan kepada media agar memberitakan permasalahan dengan berimbang serta sesuai dengan kondisi yang ada dalam masyarakat. ketika media berubah menjadi tempat untuk provokasi agar menaikkan rating media tersebut, kita harus segera melakukan klarifikasi sehingga efek dari provokasi yang dilakukan oleh media dapat kita cegah.
d. Teori mana yang sesuai dengan kondisi konflik dimana tanah milik masyarakat diambil oleh negara, dan bagaimana mencari solusi pemecahannya
Berdasarkan gambaran singakat kasus tersebut dapat jelaskan bahwa teori konflik yang dapat menganalisa konflik perebutan lahan warga untuk pemerintah adalah teori yang dikeluarkan oleh Karl Marx teori tersebut terkenal dengan naman teori kelas sosial dimana dalam teori tersebut Karl Marx meletakkan materi sebagai pusat perubahan dan faktor ekonomi menjadi dasar dari berbagai permasalahan dasar hidup manusia. Dalam perbedaan kelas sosial karl marx membagi dua kelompok yaitu:
- Kelas borjuis
Kelompok ini adalah kelompok yang memiliki alat produksi dan memiliki modal, sifat jelek dari kelompok ini adalah mereka ingin mendapatkan untung yang sebesar besarnya.
- Kelas Proletar
Kelompok ini terdiri dari masyarakat yang tidak memiliki modal atau sering disebut dengan nama kaum buruh dan mereka tidak memiliki alat produksi tetapi ingin mempunyai upah yang setinggi tingginya.
Berdasarkan teori tersebut dapat digambarkan bahwa ketika pemerintah melakukan perebutan tanah yang dimiliki oleh warga maka pemerintah bertindak sebagai kaum borjuis, sedangkan masyarakat yang lahannya diambil oleh pemerintah dapat disamakan dengan kaum Proletar. Dengan situasi dan kondisi yang demikian maka konflik akan mudah terjadi antara pemerintah dengan masyarakat.
Untuk mengatasi konflik dan menyelesaikannya pemerintah sebelum mengambil tanah yang ada dimasyarakat harus melakukan pendekata kepada masyarakat tentang apa alasan mengambil tanah tersebut, setelah itu pemerintah harus memberikan ganti rugi yang sesuai bahkan lebih besar agar masyarakat paham serta tidak menimbulkan gejolak yang ada dimasyarakat mengenai pengambilan tanah tersebut oleh pemerintah.
Sedangakan masyarakat ketika tanahnya diambil dan digunakan oleh pemerintah harus paham dan berfikir positif bahwa dengan diambilnya tanah mereka digunakan untuk kepentingan yang lebih besar.
Dengan kondisi yang saling pengertian yang terjadi antara masyarakat dan pemerintah maka diharapkan konflik yang akan terjadi dapat dihindari, serta solusi yang diberikan dari masalah tanah tersebut dapat dterima dan dilaksanakan oleh kedua belah pihak.
III. Penutup
Tugas dari Polri adalah menciptakan kamtibmas yang mantab dimasyarakat, oleh karena itu ketika konflik terjadi dimasyarakat Polri harus ikut dalam menyelesaikan konflik serta melakukan pencegahannya sebelum menjadi besar. Sebagai anggota Polri yang dapat kita pelajari dari konflik antara lain:
- Periodisasi konflik yang ada dimasyarakat
- Peran resolusi konflik dalam menyelesaikan konflik yang terjadi
- Peran media masa dalam mencegah maupun membantu penyelesaian konflik yang terjadi
- Teori yang sesuai serta cara penyelesaian konflik, ketika terjadi pengambilan lahan oleh pemerintah
Dengan situasi dan kondisi yang demikian maka dapat disimpulkan bahwa konflik dapat menghancurkan kehidupan bermasyarakat, tetapi konflik juga dapat membangun masyarakat. konflik akan hilang bersama hilangnya peradapan yang ada dimasyarakat tersebut.
(sumber: Mahasiswa Ike Yulianto)