Jumat, September 27, 2013

ANALISIS POLA PENGAMANAN KAWASAN BLOK M SQURE



I.     OBYEK
1 Lokasi
Merupakan satu kawasan terpadu di Kelurahan Melawai Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dimana pada kawasan tersebut terdapat pusat perbelanjaan, hotel-hotel, tempat hiburan, perbankan, dan sebagainya. Dapat digambarkan dalam peta sebagai berikut :


 

2 Karakter
Kerawanan obyek Kawasan Blok M Square secara umum dapat digambarkan sebagai suatu kawasan aktifitas masyarakat yang terpadu, sehingga semua jenis tindak kejahatan dapat terjadi dan mangancam kawasana tersebut. Beberapa kerawanannya antara lain pencurian, penipuan, kemacetan lalu lintas, penganiayaan, pencopetan, pembiusan, dan sebagainya.

Secara detail untuk kawasan Blok M Square ini terdapat beberapa titik kerawanan, yaitu : pada pusat perbelanjaan carefour maka rawan akan tindak kejahatan pencopetan, penipuan, dan pencurian; pada tempat hiburan maka rawan akan penganiayaan, pencurian, dan peredaran narkoba; pada hotel-hotel rawan pencurian, perzinaan, dan penggunaan obat terlarang; pada terminal Blok M dan sekitarnya rawan kemacetan, penganiayaan, pencurian, pencopetan, penipuan, dan kecelakaan lalulintas;  lahan parkir yang rawan curanmor dan kemacetan; serta pintu masuk dan keluar kawasan yang rawan macet dan kecelakaan lalu lintas.

3 Tujuan Pokok Pengamanan
Bahwa secara umum tujuan pokok pengamanan  kawasan Blok M Square ini adalah untuk menciptakan kenyamanan berkunjung bagi masyarakat sehingga pengunjung dapat melakukan segala aktifitas didalam satu kawasan saja tanpa harus berpindah-pindah tempat yang sangat jauh. Sehingga di kawasan Blok M Squre ini telah tersedia semua yang dibutuhkan bagi masyarakat sampai pada pangkalan bus maupun terminal serta Busway untuk memudahkan masyarakat untuk menjangkaunya. Kenyamanan masyarakat untuk menikmati semua fasilitas yang ada di kawasan tersebut tentunya berkaitan erat dengan tidak adanya kemacetan yang dirasakan oleh pengunjung yang mau datang, sistem pengamanan lahan parkir didalam kawasan sehingga kendaraan tidak kawatir kehilangan, serta tidak adanya kekawatiran-kekawatiran akan menjadi korban kejahatan karena kehadiran petugas keamanan.

Jika dilihat secara mendetail maka kawasan Blok M Square ini dapat kita bagi beberapa tujuan pengamanan ditinjau per  sub atau bagian daerah. Antara lain:
a.       Bagian pintu masuk dan keluar
Maka tujuan pengamanan pada bagian tersebut yaitu agar kendaran yang masuk maupun keluar memperoleh keamanan dan kenyamanan serta pelayanan yang cepat.
b.      Bagian Parkir kawasan
Yaitu pola pengamanan dengan tujuan parkir kendaraan tertata dengan rapi sehingga tidak mengganggu arus lalulintas didalam kawasan sehingga tidak menimbulkan kemacetan, serta tidak adanya pencurian kendaraan bermotor sehingga pengunjung mendapatkan kenyamanan untuk menikmati fasilitas pada kawasan tersebut.
c.       Bagian Pusat Perbelanjaan (Carefour)
Merupakan satu bagian yang paling besar dan penting pada kawasan tersebut dengan sistem parkir gedung dan terdiri dari sekitar 5 lantai. Tujuan dari pengamanan tempat perbelanjaan tersebut yaitu mencegah terjadinya tindak kejahatan pada tempat tersebut sehingga pengunjung nyaman berbelanja. Selain hal itu juga pengamanan dari segi penanggulangan terhadap bencana seperti kebakaran, gempa bumi, dan sebagainya.
d.      Bagian tempat hiburan
Tujuan dari pengamanan pada daerah tersebut yaitu menciptakan kenyamanan pengunjung dan menjaga agar terbebas dari penyalahgunaan narkoba serta tidak timbulnya tindak kejahatan seperti penganiayaan.
e.       Bagian Terminal Blok M
Pada daerah tersebut maka pengamanan yang dilakukan bertujuan untuk menciptakan ketertiban para pengemudi bus sehingga tidak menimbulkan kemacetan serta mengantisipasi persaingan tidak sehat antar pengemudi sehingga tidak timbul perkelahian, dan juga pengamanan terhadap pengunjung sehingga tidak menjadi korban kejahatan pencopetan, pencurian, pembiusan, dan penipuan.
f.       Bagian Hotel
Pada hotel yang berada dikawasan Blok M Square ini memilki pengamanan khusus yang bertujuan memberikan kenyamanan tamu hotel serta sistem pengamanan gedung untuk mengatasi bencana seperti kebakaran dan gempa bumi.

II.  ANCAMAN
1 Bentuk
Pada kawasan Blok M Square tersebut dapat diidentifikasi beberapa bentuk ancaman bagi masyarakat sekitarnya. Menurut jenisnya maka ancaman yang mungkin terjadi antara lain :
a.       Kemacetan Lalu lintas
Hal ini disebabkan oleh kawasan tersebut terletak pada jalur padat lalu lintas dimana adanya banyak perkantoran serta sentra-sentra bisnis di sekitar kawasan. Selain itu juga terdapat terminal, pangkalan buskota, pangkalan taksi, pangkalan angkutan kota, pangkalan Damri serta halte bus way. Dapat dipastikan dengan terdapatnya beberapa pangkalan angkutan umum tersebut yang berada disekitar kawasan Blok M Square membuat lalu lintas semakin terhambat setiap penumpang naik maupun turun dari pangkalan-pangkalan tersebut.

Penyebab lain dari kepadatan arus lalu lintas di sekitar kawasan Blok M Square adalah pintu masuk dan keluar kawasan yang menjadi satu serta pintu masuk dan keluar pada jl. Sisingamangaraja merupakan pintu masuk yang kurang representatif, karena pintu tersebut berada dekat dengan perempatan lampu merah. 
Untuk intensitas kemacetan serta kepadatan arus lalu lintas pada kawasan Blok M Square ini tinggi terutama  pada jam-jam istirahat kantor karena ada banyak tempat makan untuk para karyawan kantor, lalu pada saat pulang kantor yaitu sore dan malam hari yaitu waktu-waktu orang melaksanakan aktifitas belanja atau sekedar jalan-jalan, terlebih pada malam hari libur.

b.      Tindak Kejahatan Curanmor
Jenis kejahatan ini jelas sangat mengancam kawasan Blok M Square dikarenakan banyak faktor  penariknya. Faktor penarik yang memungkinkan kawasan tersebut terancam curanmor antara lain banyaknya kendaraan yang parkir didalam kawasan tersebut, dan juga faktor  keramaian yang menyebabkan orang tidak peduli satu sama lain.

Intensitas terjadinya kejahatan curanmor walaupun merupakan kejahatan yang mengancam kawasan tersebut, namun tidaklah berintensitas tinggi. Hal ini disebabkan oleh tingginya resiko bagi pelaku apabila melakukan kejahatan tersebut. Resiko itu adalah resiko tertangkap, dikarenakan sistem parkir kartu yang sangat modern telah diterapkan. Namun demikian tidak menutup kemungkinan sistem pengamanan tersebut dibobol oleh pelaku kejahatan profesional.

c.       Kejahatan Kekerasan / Penganiayaan
Kejahatan kekerasan maupun penganiayaan dengan berbagai modusnya dimungkinkan mengancam pada masyarakat yang berkunjung maupun orang-orang yang bekerja di kawasan Blok M Square tersebut. Hal itu disebabkan oleh tingginya mobilitas manusia dengan kesibukannya sehingga mendorong orang menjadi sensitif dan mudah emosi, dan juga lingkungan disekitar terminal serta pangkalan – pangkalan kendaraan umum yang sangat semrawut keadaannya memungkinkan orang-orang saling bersinggungan disebabkan berebut penumpang maupun mengejar setoran dan sebagainya.

Intensitas terjadinya kejahatan kekerasan tersebut dapat sehari-hari terjadi di kawasan tersebut terutama tempat kendaraan umum. Aktifitas keluar masuk kendaraan umum yang sangat tinggi dikawasan tersebut juga memicu aktifitas manusia yang tingi juga. Dalam kondisi seperti itu maka orang disekitar kawasan tersebut akan mudah emosi apabila bersinggungan dengan orang lain. Selain itu juga tempat-tempat hiburan disana merupakan salah satu tempat pemicu terjadinya penganiayaan disebabkan minum minuman keras.
 
d.      Tindak Kejahatan Pencurian / Pencopetan
Aktifitas masyarakat di kawasan Blok M Square sangatlah ramai tiap harinya terlebih pada hari libur akhir pekan maupun libur nasional. Tingginya mobilitas manusia di kawasan tersebut merupakan salah satu faktor menjadi kurang waspadanya orang terhadap barang bawaan maupun barang berharga lainnya. Sehingga ada beberapa orang yang memanfaatkan kelengahan itu dengan mencuri ataupun mencopet ditempat keramaian.

Pencurian maupun pencopetan tersebut dapat sangat tinggi intensitasnya di kawasan Blok M karena aktifitas manusia di kawasan tersebut juga tinggi. Selain itu pula didalam kawasan tersebut hanya mengandalkan tenaga keamanan dari dalam yaitu satpam Mall dan juru parkir, untuk pihak kepolisian sangat jarang erlihat berpatroli di kawasan tersebut.

2. Pelaku
Dengan berbagai jenis ancaman diatas maka kawasan Blok M Square merupakan tempat yang tidak dapat diketahui secara pasti orang-orang yang memilki niat jahat. Sehingga dengan demikian siapapun dapat berpeluang untuk melakukan tindakan kejahatan pada kawasan terssbut. Hal itu disebakan oleh aktifitas orang yang tinggi dan silih berganti serta bebas saja orang beraktifitas disana. Sehingga orang dari daerah manapun dapat dengan mudah mengakses ke kawasan. Dengan demikian jumlah pelaku kejahatan bisa dimungkinkan banyak pada kawasan tersebut.

Telah dibahas pada paragrap sebelumnya bahwa kawasan tersebut adalah tempat beraktifitasnya masyarakat untuk berbelanja, hiburan dan lainya maka tentu mobilitasnya sangat tinggi. Orang datang dan pergi tanpa bisa diidentifikasi secara jelas asal serta jumlahnya.

Melihat situsi kawasan Blok M Square maka modus operandi yang digunakan adalah misalkan dengan mencopet, menipu, mabok, mengutil atau mencuri, memukul dan lain sebagainya. banyak modus operandi yang dipakai oleh pelaku kejahatan pada kawasan padat karya seperti itu.

3. Resiko
Dengan gambaran kondisi yang telah dipetakan serta berbagai ancaman yang mungkin terjadi maka dapat dibuat suatu skenario kemungkinan kejahatan yang akan lebih sering terjadi pada kawasan Blok M tersebut. Misalnya lalulintas yang sangat padat sehingga mengakibatkan kemacetan pada sekitar terminal Blok M. perempatan blok M serta pangkalan Bus kota di jl. Melawai maka perlu dikurangi resiko kemacetannya dengan mengatur bus kota yang keluar masuk serta mengatur kendaraan yang masuk ke kawasan Blok M Square.

Dengan aktifitas perdagangan ataupun jual beli masyarakat pada kawasan tersebut maka resiko terjadi pencurian dengan modus copet serta penipuan juga pasti tingi. Sehingga resiko tersebut dapat diantisipasi dengan mempersering kegiatan patroli polisi berseragam pada tempat- tempat perbelanjaan membantu tenaga satpam yang telah ada.

III.             POLA KEAMANAN
1. Organisasi
a.       Struktur
Pada kawasan Blok M Square ini memiliki sistem keamanan yang terpisah-pisah kecuali pada keamanan parkir. Artinya yaitu untuk keamanan ditiap-tiap tempat pada kawasan tersebut memiliki tenaga keamanan tersendiri. Misalnya untuk petugas keamanan perbelanjaan carefour berdiri sendiri dengan tugas yang diorganisir oleh manajemen mall, untuk keamanan hotel, tempat hiburan, serta tempat lain juga polanya sama. Namun tentunya model pengamanan mereka menyesuaikan dengan model pelayanan serta standar masing-masing tempat. Lalu pada sekitar kawasan tersebut seperti terminal dan pangkalan bus maka tidak memiliki struktur keamanan yang jelas, padahal sangat bedampak langsung pula pada kawasan Blok M Square terutama kemacetannya.

b.      Fungsi
Organisasi petugas keamanan yang dibentuk pada kawasan tersebut sudah jelas berfungsi menjaga keamanan dalam arti luas dan memberikan kenyamanan pengunjung sebagai fungsi khususnya. Fungsi tersebut akan maksimal apabila pola pengamannya terintegrasi di dalam kawasannya itu sendiri dengan diluar atau disekitar kawasan. Karena melihat kondisi serta letak kawasan Blok M Square yang berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kondisi disekitarnya begitupula sebaliknya, maka akan lebih baik jika fungsi keamanan kawasan tersebut terintegrasi dengan baik.
 
c.       HTCK
Sesuai dengan uraian sebelumnya bahwa struktur organisasi keamanan kawasan yang terpisah-pisah maka akan sulit menggambarkan keterpaduan Hubungan Tata Cara Kerja (HTCK) keamanan disana. Dengan demikian HTCK harus terbentuk terutama oleh kepolisian setempat sehingga terkontrol serta terawasi dengan baik untuk mengantisipasi ataupun meminimalisir tindak kejahatan yang mengancam.

d.      Komunikasi
Unsur komunikasi adalah salah satu fungsi utama dalam suatu organisasi keamanan dimanapun. Karena dengan komunikasi maka pengamanan akan sangat efektif dan cepat dalam merespon setiap permasalahan yang dihadapi. Jika melihat struktur organisasi pada kawasan Blok M Square yang terpisah maka sangat dipastikan bahwa pola komunikasipun cenderung bersifat sektoral. Misalnya petugas parkir hanya berkomunikasi dengan petugas parkir dan penjaga pintu, begitu pula pengamanan mall maupun hotel dan tempat hiburan. Komunikasi pada petugas keamanan kawasan ini tidak terintegrasi dengan baik sehingga sangat sulit untuk mengatasi permasalahan lintas bagian.

2. Petugas
Jumlah petugas keamanan pada kawasan ini cukup representatif jika dilihat dari kebutuhan dari masing-masing tempat pada kawasan tersebut. Hal itu jelas terakomodir disebabkan oleh kebutuhan dari pengelola itu sendiri yang sangat membutuhkan tenaga keamanan pada tempat usahanya. Demikian pula petugas parkir juga jumlahnya cukup untuk setiap lahan parkir di dalam kawasan tersebut. Namun jumlah yang cukup tersebut hendaknya diikuti dengan kontrol dari pihak kepolisian yang memadahi pula. Karena didalam kawasan tersebut tidak ada pos polisi, yang ada pos penjagaan lalu lintas diluar kawasan tersebut. Kalaupun ada tempat yang disediakan di mall Blok M itupun terkadang hanya satu orang petugas kepolisian didalamnya. Termasuk petugas kepolisian maupun dishub yang menjaga dan mengatur di terminal maupun pangkalan bus kota hanya maksimal dua orang saja.

Petugas kemanan pada tempat parkir maupun mall yang merupakan tenaga satpam maka dapat diperkirakan bagaimana kemampuannya dalam mengatasi masalah keamanan yang dihadapi. Karena pada dasarnya mereka hanya mengantisipasi agar kejahatan tidak terjadi, kalaupun kejahatan telah terjadi maka satpam harus melaporkan pada kepolisian terdekat. Yang dikawatirkan apabila polisi sebagai pengemban tugas utama keamanan di kawasan tersebut jumlahnya kurang ataupun sangat sulit dihubungi.

3. Peralatan
      Fasilitas pengamanan pada kawasan Blok M jika diamati ada beberapa kekurangan yang perlu dilakukan perbaikan. Pada pintu masuk dan keluar kawasan telah terpasang palang pintu sebagai kontrol kendaraan yang masuk maupun keluar untuk mencegah curanmor. Namun untuk masuk ke gedung mall maupun hotel belum dilengkapi dengan metal detector. Hal ini sangat beresiko terjadinya tindak kejahatan terorisme mengingat merupakan tempat keramaian. Kemudian sangat minimnya sarana cctv untuk mengkontrol atau mengawasi tempat-tempat yang rawan tindak kejahatan, tentu hal ini akan mempersulit pengawasan karena jumlah petugas keamanan juga tidak sepenuhnya tercukupi.

4. Cara dan Prosedur
Didalam kawasan Blok M Square sendiri telah secara tertata mengenai pengaturan parkir kendaraan mulai dari masuk sampai dengan keluar. Dengan cara pengambilan kartu parkir pada pintu masuk kemudian hitungan jam dengan hitungan pembayaran parkir bertambah pada tiap jamnya. Kemudian pola pengamanan Mall oleh petugas satpam dengan model patroli jalan kaki tanpa ada prosedur pengecekan barang bawaan yang masuk dengan menggunakan metal detektor. Serta tidak ada pula prosedur pengecekan isi kendaraan oleh petugas keamanan kawasan Blok M Square. Memang secara prosedur pengamanan maka pada kawasan tersebut sangatlah banyak kelonggaran yang dapat dimanfaatkan oleh para calaon pelaku kejahatan.

IV.   KUALITAS
1 Keunggulan
a.    Kekuatan
Jumlah personil keamanan yang memadahi dan tersebar merupakan salah satu unsur kekuatan yang dimilki oleh kawasan Blok M Square. Termasuk juga gerbang pintu masuk dan keluar yang telah ditentukan dengan prosedur digital akan sulit bagi pelaku pencurian kendaraan karena kendaraan terdata dengan baik masuk dan keluarnya. Hal itu juga didukung oleh pagar pembatas sekeliling maupun dikelilingi ruko-ruko yang secara otomatis kendaraan pengunjung yang masuk aksesnya tertentu saja.
b.              Kemampuan
Personil satpam yang diperkerjakan oleh pengelola tentunya memilki kemampuan yang cukup baik dan terlatih mengingat persyaratan untuk melamar sebagai tenaga satpam sebelumnya telah dilatih oleh pihak kepolisian. Selain itu juga dengan peralatan penunjang keamanan pada kawasan tersebut berupa pintu masuk otomatis juga merupakan salah satu kemampuan yang dimilki untuk mengurangi terjadinya tindak kejahatan.

c.               Prestasi
Dengan sistem pengamanan itu tentunya prestasi kawasan untuk mengurangi tindak kejahatan curanmor dapat dipetik hasilnya. Karena penggunaan sistem digital dengan kartu akan sangat sulit bagi pelaku untuk mencuri kendaraan apabila kartu untuk mengakses pintu keluar tidak ada.

2 Kelemahan
Di kawasan Blok M Squre ini merupakan pusat perbelanjaan dan hiburan dengan skala konsumen menegah ke bawah. Yang sudah barang tentu produk yang dipasarkan juga yang sesuai untuk kelas tersebut. Oleh karena itu juga pengelola pada kawasan tersebut juga bukan merupakan pengelola atau pengusaha dengan modal besar. Hal itu merupakan salah satu keterbatasan dari pengelola untuk mengadakan peralatan keamanan yang sangat mahal harganya seperti metal detektor pada semua pintu masuk karena jelas perlu tambahan personil keamanan serta keterbatasan untuk mengadakan cctv pada titik-titik rawan. Untuk tenaga keamanan pun terlihat perlu penambahan karena sangat jarang terlihat terutama pada Mall nya.

Dengan demikian maka merupakan kerugian bagi kawasan Blok M karena kejahatan seperti pencurian, penipuan akan lebih mudah terjadi karena keterbatasan yang ada. Serta tentu kejahatan terorisme senantiasa mengancam karena kemudahan pengunjung masuk mengakses tempat-tempat keramaian tanpa pemeriksaan oleh personil maupun oleh alat-alat pendetekdi khusus.
 
3 Faktor
a.              Faktor Pendorong
Menjadi pusat aktifitas masyarakat yang sangat ramai tentu merupakan salah satu faktor pendorong utama untuk terselenggaranya pola pengamanan pada kawasan Blok M Square. Dengan tingginya mobilisasi orang dan barang dari luar serta dari dalam juga merupakan salah satu kerawanan terjadi tindak pidana sehingga tidak ada alasan bagi pengelola untuk mengatur mobilisasi tersebut sehingga ada kenyamanan bagi pengunjung.

b.              Faktor Penghambat
Selain faktor keterbatasan anggaran bagi pengelola dengan skala kecil untuk melengkapi peralatan penunjang pengamanan juga keterbatasan untuk menambah personil keamanan adalah faktor penghambat dari pola pengamanan yang optimal bagi kawasan Blok M Square. Kemudian tidak adanya lagi lokasi untuk mendirikan Pos Polisi juga adalah faktor penghambat dimana intensitas patroli polisi jadi sangat jarang sehingga bantuan pengamanan menjadi sangat minim. Faktor lain yang menghambat kelancaran arus lalulintas di sekitar kawasan adalah bahwa bahwa Blok M adalah lokasi yang strategis sehingga semua jalur bus kota melewatinya, dengan demikian justru akan menghambat penertiban kendaraan umum untuk mengurangi kemacetan.

Demikianlah analisa Pengamanan Kawasan Blok M Square dari kelompok 7 kelas manajemen keamanan dan teknologi kepolisian. Terima kasih.