I.
OBYEK
1
Lokasi
Merupakan satu kawasan terpadu di
Kelurahan Melawai Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dimana pada kawasan
tersebut terdapat pusat perbelanjaan, hotel-hotel, tempat hiburan, perbankan,
dan sebagainya. Dapat digambarkan dalam peta sebagai berikut :
2
Karakter
Kerawanan obyek Kawasan
Blok M Square secara umum dapat digambarkan sebagai suatu kawasan aktifitas
masyarakat yang terpadu, sehingga semua jenis tindak kejahatan dapat terjadi
dan mangancam kawasana tersebut. Beberapa kerawanannya antara lain pencurian,
penipuan, kemacetan lalu lintas, penganiayaan, pencopetan, pembiusan, dan
sebagainya.
Secara detail untuk
kawasan Blok M Square ini terdapat beberapa titik kerawanan, yaitu : pada pusat
perbelanjaan carefour maka rawan akan tindak kejahatan pencopetan, penipuan,
dan pencurian; pada tempat hiburan maka rawan akan penganiayaan, pencurian, dan
peredaran narkoba; pada hotel-hotel rawan pencurian, perzinaan, dan penggunaan
obat terlarang; pada terminal Blok M dan sekitarnya rawan kemacetan,
penganiayaan, pencurian, pencopetan, penipuan, dan kecelakaan lalulintas; lahan parkir yang rawan curanmor dan
kemacetan; serta pintu masuk dan keluar kawasan yang rawan macet dan kecelakaan
lalu lintas.
3
Tujuan Pokok Pengamanan
Bahwa secara umum
tujuan pokok pengamanan kawasan Blok M
Square ini adalah untuk menciptakan kenyamanan berkunjung bagi masyarakat
sehingga pengunjung dapat melakukan segala aktifitas didalam satu kawasan saja
tanpa harus berpindah-pindah tempat yang sangat jauh. Sehingga di kawasan Blok
M Squre ini telah tersedia semua yang dibutuhkan bagi masyarakat sampai pada
pangkalan bus maupun terminal serta Busway untuk memudahkan masyarakat untuk
menjangkaunya. Kenyamanan masyarakat untuk menikmati semua fasilitas yang ada
di kawasan tersebut tentunya berkaitan erat dengan tidak adanya kemacetan yang
dirasakan oleh pengunjung yang mau datang, sistem pengamanan lahan parkir
didalam kawasan sehingga kendaraan tidak kawatir kehilangan, serta tidak adanya
kekawatiran-kekawatiran akan menjadi korban kejahatan karena kehadiran petugas
keamanan.
Jika dilihat secara
mendetail maka kawasan Blok M Square ini dapat kita bagi beberapa tujuan
pengamanan ditinjau per sub atau bagian
daerah. Antara lain:
a. Bagian
pintu masuk dan keluar
Maka tujuan pengamanan
pada bagian tersebut yaitu agar kendaran yang masuk maupun keluar memperoleh
keamanan dan kenyamanan serta pelayanan yang cepat.
b. Bagian
Parkir kawasan
Yaitu pola pengamanan
dengan tujuan parkir kendaraan tertata dengan rapi sehingga tidak mengganggu
arus lalulintas didalam kawasan sehingga tidak menimbulkan kemacetan, serta
tidak adanya pencurian kendaraan bermotor sehingga pengunjung mendapatkan
kenyamanan untuk menikmati fasilitas pada kawasan tersebut.
c. Bagian
Pusat Perbelanjaan (Carefour)
Merupakan satu bagian
yang paling besar dan penting pada kawasan tersebut dengan sistem parkir gedung
dan terdiri dari sekitar 5 lantai. Tujuan dari pengamanan tempat perbelanjaan
tersebut yaitu mencegah terjadinya tindak kejahatan pada tempat tersebut
sehingga pengunjung nyaman berbelanja. Selain hal itu juga pengamanan dari segi
penanggulangan terhadap bencana seperti kebakaran, gempa bumi, dan sebagainya.
d. Bagian
tempat hiburan
Tujuan dari pengamanan
pada daerah tersebut yaitu menciptakan kenyamanan pengunjung dan menjaga agar
terbebas dari penyalahgunaan narkoba serta tidak timbulnya tindak kejahatan
seperti penganiayaan.
e. Bagian
Terminal Blok M
Pada daerah tersebut
maka pengamanan yang dilakukan bertujuan untuk menciptakan ketertiban para
pengemudi bus sehingga tidak menimbulkan kemacetan serta mengantisipasi
persaingan tidak sehat antar pengemudi sehingga tidak timbul perkelahian, dan
juga pengamanan terhadap pengunjung sehingga tidak menjadi korban kejahatan
pencopetan, pencurian, pembiusan, dan penipuan.
f. Bagian
Hotel
Pada hotel yang berada
dikawasan Blok M Square ini memilki pengamanan khusus yang bertujuan memberikan
kenyamanan tamu hotel serta sistem pengamanan gedung untuk mengatasi bencana
seperti kebakaran dan gempa bumi.
II. ANCAMAN
1
Bentuk
Pada kawasan Blok M
Square tersebut dapat diidentifikasi beberapa bentuk ancaman bagi masyarakat
sekitarnya. Menurut jenisnya maka ancaman yang mungkin terjadi antara lain :
a. Kemacetan
Lalu lintas
Hal ini disebabkan oleh
kawasan tersebut terletak pada jalur padat lalu lintas dimana adanya banyak
perkantoran serta sentra-sentra bisnis di sekitar kawasan. Selain itu juga
terdapat terminal, pangkalan buskota, pangkalan taksi, pangkalan angkutan kota,
pangkalan Damri serta halte bus way. Dapat dipastikan dengan terdapatnya
beberapa pangkalan angkutan umum tersebut yang berada disekitar kawasan Blok M
Square membuat lalu lintas semakin terhambat setiap penumpang naik maupun turun
dari pangkalan-pangkalan tersebut.
Penyebab lain dari
kepadatan arus lalu lintas di sekitar kawasan Blok M Square adalah pintu masuk
dan keluar kawasan yang menjadi satu serta pintu masuk dan keluar pada jl.
Sisingamangaraja merupakan pintu masuk yang kurang representatif, karena pintu
tersebut berada dekat dengan perempatan lampu merah.
Untuk intensitas
kemacetan serta kepadatan arus lalu lintas pada kawasan Blok M Square ini
tinggi terutama pada jam-jam istirahat
kantor karena ada banyak tempat makan untuk para karyawan kantor, lalu pada
saat pulang kantor yaitu sore dan malam hari yaitu waktu-waktu orang
melaksanakan aktifitas belanja atau sekedar jalan-jalan, terlebih pada malam
hari libur.
b. Tindak
Kejahatan Curanmor
Jenis kejahatan ini jelas
sangat mengancam kawasan Blok M Square dikarenakan banyak faktor penariknya. Faktor penarik yang memungkinkan
kawasan tersebut terancam curanmor antara lain banyaknya kendaraan yang parkir
didalam kawasan tersebut, dan juga faktor
keramaian yang menyebabkan orang tidak peduli satu sama lain.
Intensitas terjadinya
kejahatan curanmor walaupun merupakan kejahatan yang mengancam kawasan
tersebut, namun tidaklah berintensitas tinggi. Hal ini disebabkan oleh
tingginya resiko bagi pelaku apabila melakukan kejahatan tersebut. Resiko itu
adalah resiko tertangkap, dikarenakan sistem parkir kartu yang sangat modern
telah diterapkan. Namun demikian tidak menutup kemungkinan sistem pengamanan
tersebut dibobol oleh pelaku kejahatan profesional.
c. Kejahatan
Kekerasan / Penganiayaan
Kejahatan kekerasan
maupun penganiayaan dengan berbagai modusnya dimungkinkan mengancam pada
masyarakat yang berkunjung maupun orang-orang yang bekerja di kawasan Blok M
Square tersebut. Hal itu disebabkan oleh tingginya mobilitas manusia dengan
kesibukannya sehingga mendorong orang menjadi sensitif dan mudah emosi, dan
juga lingkungan disekitar terminal serta pangkalan – pangkalan kendaraan umum
yang sangat semrawut keadaannya memungkinkan orang-orang saling bersinggungan
disebabkan berebut penumpang maupun mengejar setoran dan sebagainya.
Intensitas terjadinya
kejahatan kekerasan tersebut dapat sehari-hari terjadi di kawasan tersebut
terutama tempat kendaraan umum. Aktifitas keluar masuk kendaraan umum yang
sangat tinggi dikawasan tersebut juga memicu aktifitas manusia yang tingi juga.
Dalam kondisi seperti itu maka orang disekitar kawasan tersebut akan mudah
emosi apabila bersinggungan dengan orang lain. Selain itu juga tempat-tempat hiburan
disana merupakan salah satu tempat pemicu terjadinya penganiayaan disebabkan
minum minuman keras.
d. Tindak
Kejahatan Pencurian / Pencopetan
Aktifitas masyarakat di
kawasan Blok M Square sangatlah ramai tiap harinya terlebih pada hari libur
akhir pekan maupun libur nasional. Tingginya mobilitas manusia di kawasan
tersebut merupakan salah satu faktor menjadi kurang waspadanya orang terhadap
barang bawaan maupun barang berharga lainnya. Sehingga ada beberapa orang yang
memanfaatkan kelengahan itu dengan mencuri ataupun mencopet ditempat keramaian.
Pencurian maupun
pencopetan tersebut dapat sangat tinggi intensitasnya di kawasan Blok M karena
aktifitas manusia di kawasan tersebut juga tinggi. Selain itu pula didalam
kawasan tersebut hanya mengandalkan tenaga keamanan dari dalam yaitu satpam
Mall dan juru parkir, untuk pihak kepolisian sangat jarang erlihat berpatroli
di kawasan tersebut.
2.
Pelaku
Dengan berbagai jenis
ancaman diatas maka kawasan Blok M Square merupakan tempat yang tidak dapat
diketahui secara pasti orang-orang yang memilki niat jahat. Sehingga dengan
demikian siapapun dapat berpeluang untuk melakukan tindakan kejahatan pada
kawasan terssbut. Hal itu disebakan oleh aktifitas orang yang tinggi dan silih
berganti serta bebas saja orang beraktifitas disana. Sehingga orang dari daerah
manapun dapat dengan mudah mengakses ke kawasan. Dengan demikian jumlah pelaku
kejahatan bisa dimungkinkan banyak pada kawasan tersebut.
Telah dibahas pada
paragrap sebelumnya bahwa kawasan tersebut adalah tempat beraktifitasnya
masyarakat untuk berbelanja, hiburan dan lainya maka tentu mobilitasnya sangat
tinggi. Orang datang dan pergi tanpa bisa diidentifikasi secara jelas asal
serta jumlahnya.
Melihat situsi kawasan
Blok M Square maka modus operandi yang digunakan adalah misalkan dengan
mencopet, menipu, mabok, mengutil atau mencuri, memukul dan lain sebagainya.
banyak modus operandi yang dipakai oleh pelaku kejahatan pada kawasan padat
karya seperti itu.
3.
Resiko
Dengan gambaran kondisi
yang telah dipetakan serta berbagai ancaman yang mungkin terjadi maka dapat
dibuat suatu skenario kemungkinan kejahatan yang akan lebih sering terjadi pada
kawasan Blok M tersebut. Misalnya lalulintas yang sangat padat sehingga
mengakibatkan kemacetan pada sekitar terminal Blok M. perempatan blok M serta
pangkalan Bus kota di jl. Melawai maka perlu dikurangi resiko kemacetannya
dengan mengatur bus kota yang keluar masuk serta mengatur kendaraan yang masuk
ke kawasan Blok M Square.
Dengan aktifitas
perdagangan ataupun jual beli masyarakat pada kawasan tersebut maka resiko
terjadi pencurian dengan modus copet serta penipuan juga pasti tingi. Sehingga
resiko tersebut dapat diantisipasi dengan mempersering kegiatan patroli polisi
berseragam pada tempat- tempat perbelanjaan membantu tenaga satpam yang telah
ada.
III.
POLA
KEAMANAN
1.
Organisasi
a. Struktur
Pada kawasan Blok M
Square ini memiliki sistem keamanan yang terpisah-pisah kecuali pada keamanan
parkir. Artinya yaitu untuk keamanan ditiap-tiap tempat pada kawasan tersebut
memiliki tenaga keamanan tersendiri. Misalnya untuk petugas keamanan perbelanjaan
carefour berdiri sendiri dengan tugas yang diorganisir oleh manajemen mall,
untuk keamanan hotel, tempat hiburan, serta tempat lain juga polanya sama.
Namun tentunya model pengamanan mereka menyesuaikan dengan model pelayanan
serta standar masing-masing tempat. Lalu pada sekitar kawasan tersebut seperti
terminal dan pangkalan bus maka tidak memiliki struktur keamanan yang jelas,
padahal sangat bedampak langsung pula pada kawasan Blok M Square terutama
kemacetannya.
b. Fungsi
Organisasi petugas
keamanan yang dibentuk pada kawasan tersebut sudah jelas berfungsi menjaga
keamanan dalam arti luas dan memberikan kenyamanan pengunjung sebagai fungsi
khususnya. Fungsi tersebut akan maksimal apabila pola pengamannya terintegrasi
di dalam kawasannya itu sendiri dengan diluar atau disekitar kawasan. Karena
melihat kondisi serta letak kawasan Blok M Square yang berdampak langsung
maupun tidak langsung terhadap kondisi disekitarnya begitupula sebaliknya, maka
akan lebih baik jika fungsi keamanan kawasan tersebut terintegrasi dengan baik.
c. HTCK
Sesuai dengan uraian
sebelumnya bahwa struktur organisasi keamanan kawasan yang terpisah-pisah maka
akan sulit menggambarkan keterpaduan Hubungan Tata Cara Kerja (HTCK) keamanan
disana. Dengan demikian HTCK harus terbentuk terutama oleh kepolisian setempat
sehingga terkontrol serta terawasi dengan baik untuk mengantisipasi ataupun
meminimalisir tindak kejahatan yang mengancam.
d. Komunikasi
Unsur komunikasi adalah
salah satu fungsi utama dalam suatu organisasi keamanan dimanapun. Karena
dengan komunikasi maka pengamanan akan sangat efektif dan cepat dalam merespon
setiap permasalahan yang dihadapi. Jika melihat struktur organisasi pada
kawasan Blok M Square yang terpisah maka sangat dipastikan bahwa pola
komunikasipun cenderung bersifat sektoral. Misalnya petugas parkir hanya
berkomunikasi dengan petugas parkir dan penjaga pintu, begitu pula pengamanan
mall maupun hotel dan tempat hiburan. Komunikasi pada petugas keamanan kawasan
ini tidak terintegrasi dengan baik sehingga sangat sulit untuk mengatasi
permasalahan lintas bagian.
2.
Petugas
Jumlah petugas keamanan
pada kawasan ini cukup representatif jika dilihat dari kebutuhan dari
masing-masing tempat pada kawasan tersebut. Hal itu jelas terakomodir
disebabkan oleh kebutuhan dari pengelola itu sendiri yang sangat membutuhkan
tenaga keamanan pada tempat usahanya. Demikian pula petugas parkir juga
jumlahnya cukup untuk setiap lahan parkir di dalam kawasan tersebut. Namun
jumlah yang cukup tersebut hendaknya diikuti dengan kontrol dari pihak
kepolisian yang memadahi pula. Karena didalam kawasan tersebut tidak ada pos
polisi, yang ada pos penjagaan lalu lintas diluar kawasan tersebut. Kalaupun
ada tempat yang disediakan di mall Blok M itupun terkadang hanya satu orang
petugas kepolisian didalamnya. Termasuk petugas kepolisian maupun dishub yang
menjaga dan mengatur di terminal maupun pangkalan bus kota hanya maksimal dua
orang saja.
Petugas kemanan pada
tempat parkir maupun mall yang merupakan tenaga satpam maka dapat diperkirakan
bagaimana kemampuannya dalam mengatasi masalah keamanan yang dihadapi. Karena
pada dasarnya mereka hanya mengantisipasi agar kejahatan tidak terjadi, kalaupun
kejahatan telah terjadi maka satpam harus melaporkan pada kepolisian terdekat.
Yang dikawatirkan apabila polisi sebagai pengemban tugas utama keamanan di
kawasan tersebut jumlahnya kurang ataupun sangat sulit dihubungi.
3. Peralatan
Fasilitas pengamanan pada kawasan Blok M
jika diamati ada beberapa kekurangan yang perlu dilakukan perbaikan. Pada pintu
masuk dan keluar kawasan telah terpasang palang pintu sebagai kontrol kendaraan
yang masuk maupun keluar untuk mencegah curanmor. Namun untuk masuk ke gedung
mall maupun hotel belum dilengkapi dengan metal detector. Hal ini sangat
beresiko terjadinya tindak kejahatan terorisme mengingat merupakan tempat
keramaian. Kemudian sangat minimnya sarana cctv untuk mengkontrol atau
mengawasi tempat-tempat yang rawan tindak kejahatan, tentu hal ini akan
mempersulit pengawasan karena jumlah petugas keamanan juga tidak sepenuhnya
tercukupi.
4. Cara dan Prosedur
Didalam kawasan Blok M
Square sendiri telah secara tertata mengenai pengaturan parkir kendaraan mulai
dari masuk sampai dengan keluar. Dengan cara pengambilan kartu parkir pada
pintu masuk kemudian hitungan jam dengan hitungan pembayaran parkir bertambah
pada tiap jamnya. Kemudian pola pengamanan Mall oleh petugas satpam dengan
model patroli jalan kaki tanpa ada prosedur pengecekan barang bawaan yang masuk
dengan menggunakan metal detektor. Serta tidak ada pula prosedur pengecekan isi
kendaraan oleh petugas keamanan kawasan Blok M Square. Memang secara prosedur
pengamanan maka pada kawasan tersebut sangatlah banyak kelonggaran yang dapat
dimanfaatkan oleh para calaon pelaku kejahatan.
IV.
KUALITAS
1
Keunggulan
a. Kekuatan
Jumlah personil
keamanan yang memadahi dan tersebar merupakan salah satu unsur kekuatan yang
dimilki oleh kawasan Blok M Square. Termasuk juga gerbang pintu masuk dan
keluar yang telah ditentukan dengan prosedur digital akan sulit bagi pelaku
pencurian kendaraan karena kendaraan terdata dengan baik masuk dan keluarnya.
Hal itu juga didukung oleh pagar pembatas sekeliling maupun dikelilingi
ruko-ruko yang secara otomatis kendaraan pengunjung yang masuk aksesnya
tertentu saja.
b.
Kemampuan
Personil satpam yang
diperkerjakan oleh pengelola tentunya memilki kemampuan yang cukup baik dan
terlatih mengingat persyaratan untuk melamar sebagai tenaga satpam sebelumnya
telah dilatih oleh pihak kepolisian. Selain itu juga dengan peralatan penunjang
keamanan pada kawasan tersebut berupa pintu masuk otomatis juga merupakan salah
satu kemampuan yang dimilki untuk mengurangi terjadinya tindak kejahatan.
c.
Prestasi
Dengan sistem
pengamanan itu tentunya prestasi kawasan untuk mengurangi tindak kejahatan
curanmor dapat dipetik hasilnya. Karena penggunaan sistem digital dengan kartu
akan sangat sulit bagi pelaku untuk mencuri kendaraan apabila kartu untuk
mengakses pintu keluar tidak ada.
2
Kelemahan
Di kawasan Blok M Squre
ini merupakan pusat perbelanjaan dan hiburan dengan skala konsumen menegah ke
bawah. Yang sudah barang tentu produk yang dipasarkan juga yang sesuai untuk
kelas tersebut. Oleh karena itu juga pengelola pada kawasan tersebut juga bukan
merupakan pengelola atau pengusaha dengan modal besar. Hal itu merupakan salah
satu keterbatasan dari pengelola untuk mengadakan peralatan keamanan yang
sangat mahal harganya seperti metal detektor pada semua pintu masuk karena
jelas perlu tambahan personil keamanan serta keterbatasan untuk mengadakan cctv
pada titik-titik rawan. Untuk tenaga keamanan pun terlihat perlu penambahan
karena sangat jarang terlihat terutama pada Mall nya.
Dengan demikian maka
merupakan kerugian bagi kawasan Blok M karena kejahatan seperti pencurian,
penipuan akan lebih mudah terjadi karena keterbatasan yang ada. Serta tentu
kejahatan terorisme senantiasa mengancam karena kemudahan pengunjung masuk
mengakses tempat-tempat keramaian tanpa pemeriksaan oleh personil maupun oleh alat-alat
pendetekdi khusus.
3
Faktor
a.
Faktor Pendorong
Menjadi pusat aktifitas
masyarakat yang sangat ramai tentu merupakan salah satu faktor pendorong utama
untuk terselenggaranya pola pengamanan pada kawasan Blok M Square. Dengan
tingginya mobilisasi orang dan barang dari luar serta dari dalam juga merupakan
salah satu kerawanan terjadi tindak pidana sehingga tidak ada alasan bagi
pengelola untuk mengatur mobilisasi tersebut sehingga ada kenyamanan bagi
pengunjung.
b.
Faktor Penghambat
Selain faktor
keterbatasan anggaran bagi pengelola dengan skala kecil untuk melengkapi
peralatan penunjang pengamanan juga keterbatasan untuk menambah personil
keamanan adalah faktor penghambat dari pola pengamanan yang optimal bagi
kawasan Blok M Square. Kemudian tidak adanya lagi lokasi untuk mendirikan Pos
Polisi juga adalah faktor penghambat dimana intensitas patroli polisi jadi
sangat jarang sehingga bantuan pengamanan menjadi sangat minim. Faktor lain
yang menghambat kelancaran arus lalulintas di sekitar kawasan adalah bahwa
bahwa Blok M adalah lokasi yang strategis sehingga semua jalur bus kota
melewatinya, dengan demikian justru akan menghambat penertiban kendaraan umum
untuk mengurangi kemacetan.
Demikianlah analisa
Pengamanan Kawasan Blok M Square dari kelompok 7 kelas manajemen keamanan dan
teknologi kepolisian. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar