Rabu, Januari 25, 2012

BENARKAH RAMALAN ITU?

Kita mungkin pernah mendengar ramalan seorang pujangga Jawa yang lebih di kenal dengan nama Joyoboyo, bunyinya begini “……. jamane jaman edan, sing ora edan ora bakal keduman. Nanging sak bejo-bejone wong edan, isih luwih bejo wong kang eling lan waspodo ……” jika di artikan dalam bahasa Indonesia kurang lebih artinya sebagai berikut : …….. saatnya jaman gila-gilaan. Orang yang tidak ikut gila-gilaan tidak akan mendapatkan bagian. Namun seberuntung apapun orang yang gila, masih lebih beruntung orang  yang sadar dan waspada ……..

Jika kita renungkan bersama, maka dari waktu ke waktu situasinya memang mengarah kepada ramalan itu. Beberapa puluhan tahun yang lalu, kegilaan jaman itu sudah terlihat. Berbagai perubahan budaya yang mengarah kepada hal-hal yang gila sudah banyak terjadi. Semakin lama skala kegilaan jaman semakin besar dari masa ke masa. Harapan masyarakat untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik rasa-rasanya tidak pernah bertambah baik, tapi malahan kondisi yang ada ternyata semakin jauh lebih buruk. Jika kita menyimak berita-berita yang ada di televisi, membaca berita-berita ter-update di koran dan majalah, maka indikasinya sangatlah jelas. Fakir miskin dan anak-anak terlantar masih berkeliaran tidak dipelihara dengan seharusnya(belum ada pelaksanaan UUD 1945). Hukum lebih banyak berkutat pada ranah wong cilik, meskipun ranah wong gedhe pun sebenarnya juga ada, hanya mungkin pengaruh hukum tidak begitu kentara. Banyak pelaku kejahatan yang malah menikmati fasilitas kemewahan di penjara, sedangkan yang miskin semakin tertekan.Uang hasil korupsi banyak yang tidak kembali, sehingga entah dimana keberadaannya. Kehidupan bebas semakin terlihat dengan maraknya budaya pergaulan yang semakin bebas dan ekonomi yang berkembang menjadi pasar bebas. Semua dibiarkan bersaing bebas untuk tetap hidup, harga-harga komoditi selalu cenderung naik, berlomba-lomba untuk semakin meraup untung. Hal-hal tersebut masih tetap akan berlanjut jika dari pemerintah tidak melakukan perbaikan yang serius dan cermat.

Sekarang tinggal mana yang menjadi pilihan kita, mau termasuk salah satu orang yang mana? Apakah mau ikut menjadi orang yang sangat gila, menjadi yang berkontribusi kepada kegilaan, ataukah menjadi orang yang sekedar membiarkan semuanya terjadi tanpa kepedulian, atau di sisi lain kita dapat menjadi orang yang sadar dan orang yang mengingatkan dengan aktif semuanya agar kehidupan menjadi lebih baik lagi? 
Sedikit renungan dari guru saya, hidup itu berawal di huruf B dan berakhir di huruf D (Birth/hidup and Death/mati), dan di antaranya ada huruf C (Choice/pilihan). Hidup selalu menawarkan pilihan, dan semua pilihan ada konsekuensinya. 
Semuanya ada dalam pilihan bebas kita, maka pilihlah dengan tepat.

(terinspirasi dari tulisan di Kompasiana http://sosbud.kompasiana.com/2012/01/25/ramalan-joyoboyo-itu-terwujud-beberapa-tahun-terakhir/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar